Kamis, 27 September 2018
PROFIL STAFF
Agung Tjahjo
Santoso yang lahir di Surabaya pada tanggal 5 Agustus Tahun 1970 mulai menjabat
Ketua Komite di SD Negeri 5 Karangasem sejak thaun 2017. Pria yang tinggal di
Lingkungan Karanglangko jalan Gajahmada No 35 Amlapura Bali menyelesaikan
pendidikan S-1 pada jurusan Manajemen Keuangan. Pengalamannya yang malang
melintang dalam dunia keuangan pernah bekerja menjadi Staff Keuangan pada salah
satu perusahaan dari tahun 1993 s/d 2001. Riwayat pekerjaannya selanjutnya
bergelut dalam bidang Staff Pembukuan dan Administrasi Perpajakan Tahun 2001
s/d 2008. Karir Asisten Manager dilaluinya sebelum menempati puncak karirnya
hingga saat ini Asisten Manager Ekspor-Impor hingga Supervisor dalam bidang Standar Operasional
Prosedur dari Tahun 2011 s/d 2013, hingga pada akhirnya memutuskan untuk
membangun usaha sendiri dengan berwiraswasta hingga saat ini.
Ida Made
Budayana, S.Pd, kelahiran
Karangasem 21 Juli 1980 lelaki yang memilik hobby
traveling ini yang sudah menjabat Kepala SD Negeri 4 Karangasem dan dimutasikan
ke SD Negeri 5 Karangasem bulan Agustus Tahun 2018. Kepala keluarga yang memiliki
putra 3 orang ini menamatkan pendidikan S-1 PGSD pada Tahun 2008 saat ini
menempati golongan III/d dengan pangkat Penata Tk I memiliki motto Selalu
Berpikir dan Berjiwa Besar. Proffil lengkap beliau dengan mudah dapat ditemukan
pada halaman facebook Boethayana Ida Made mulai meniti karir sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) sejak Desember Tahun 2013 dengan alamat email putrademung@gmail.com.
Hariri, S.Pd
adalah seorang guru Agama Islam yang lahir di Karangsem tanggal 4 Mei 1976. Laki-laki
yang tamat Sarjana Pendidikan Guru Agama Islam telah memperoleh pangkat Penata
Muda pada golongan ruang III/a. Laki-laki yang memiliki hobby membaca dan
berolah raga ini memiliki motto Beriman dan Bertaqwa serta Berakhtakul Karimah.
Wanita yang
bernama lengkap Nyoman Merta Puspeni, S.Pd SD lahir di Beleleng tanggal 23
Pebruari 1968. Sarjana pendidikan diperolehnya pada Tahun 2009 pada Universitas
Terbuka dengan Jurusan Pendidikan Dasar saat ini mengajar siswa Kelas I dengan
pangkat Pembina Tk I, III/b. Bagi pembaca yang ingin berbagi pengalaman esama
penghobby tidur dan makan dapat menghubunginya via email mertapuspeni68@gmail.com. Moto
hidupnya adalah Kita selalu berusaha melakukan yang terbaik.
KARYA INOVATIF
VIDEO PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN SAINSTIFIK DENGAN TEKNIK SIMULASI BERMAIN DAN MENYANYI DAN SIMULASI PADA KURIKULUM 2013
TAHUN 2018
(Karya Teknologi Tepat Guna)
PENDAHULUAN
Pembelajaran Kurikulum 2013 mengedepankan aspek pendekatan sainstifik
dengan unsur-unsur mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan yang
sering disitilahkan dengan 5 M. Langkah-langkah pendekatan sainstifik tersebut
secara terpadu tercermin dalam langkah-langkah pembelajaran. Pembelajaran
Kurikulum 2013, menganut metode pembelajaran terpadu tematik integratif. Keterpaduan
beberapa aspek kompetensi dasar yang merupakan bagian dari suatu muata
pelajaran secara terintegrasi disajikan dalam langkah-langkah pembelajaran.
Peran siswa dan guru dalam konteks pembelajran Kurikulum 2013 harus
dipahami secara berbeda. Siswa dalam konteks peserta pembelajaran dirahkan
untuk dapat berpikir deduktif sehingga dapat memilih dan memilah esensi
pembelajaran menjadi beberapa konsep terpisah berdasarkan acuan kompetensi yang
diwajibkan dikuasai dalam kurun waktu pembelajaran tertentu. Pembelajaran
tematik integratif yang dilaksanakan menempatkan siswa pada posisi subyek untuk
dapat mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan (5 M) berbagai
konsep dari berbagai muatan pembelajaran yang dibelajarkan.
Sementara guru sebagai penyelenggara pembelajaran dalam melaksanakan
pembelajaran Kurikulum 2013 menempatkan pola pikir induktif dan sekaligus
deduktif. Langkah guru dalam menganalisis kurikulum yang selanjutnya diramu
sehingga menjadi pembelajaran tematik integratif adalah langkah induktif. Pada
saat bersamaan guru juga harus memahami bahwa dalam kegiatan tersebut juga
harus mengarahkan siswa agar mampu memahami konsep dari kompetensi masing
masing muatan pada struktur pembelajaran tematik secara deduktif.
Manfaat terbesar dari pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode
tematik integratif dengan pendekatan sainstifik tersebut adalah ada pada siswa
yaitu :
1.
Mendorong
siswa berpikir general, bahwa semua fakta, konsep dalam kehidupan merupakan
satu kesatuan saling mendukung dan mempengaruhi
2.
Mendorong
siswa berpikir analistis dan kritis dalam mengurai konsep umum menjadi hal-hal
yang lebih khusus
3.
Mendorong
siswa lebih kreatifitas baik dalam beride maupun bertindak sehingga mampu
mengambil keputusan dari permasalahan yang pelik dan umum secara tepat sasaran
4.
Mendorong
siswa untuk terus belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuannya
5.
Mendorong
siswa lebih mandiri dan percaya diri ketika dihadapkan pada suatu hal yang
memerlukan pengambilan keputusan cepat
6.
Mendorong
siswa untuk berkolaborasi dalam mengatasi keterbatasannya untuk dilengkapi oleh
yang lain
Bertolak dari besarnya manfaat yang akan diperoleh tersebut menempatkan
guru sebagai perencana dan pelaksana pembelajaran harus berpikir dan bekerja
keras dalam mengimplemantasikannya. Beberapa hal mendasar yang menyebabkan guru
kesulitan dalam menerjamahkan konsep pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis metode
tematik dengan pendekatan sainstifik adalah sebagai berikut :
1.
Kebiasaan
guru selama ini yang selalu berpikir parsial dalam memahami beberapa konsep
mata pelajaran terpisah dari mata pelajaran lain yang secara fakta telah
dikondisikan oleh kurikulum itu sendiri.
2.
Kebiasaan
guru selama ini yang selalu menjalankan program yang sudah ada dan
terkondisikan dari atas ke bawah (top
down) dan masih berlaku hingga tulisan ini ditulis
3.
Kurangnya
ruang kreatif bagi guru untuk berani berpikir dan bertindak, karena bayang-bayang
birokrasi berbasis feodalisme bukan berbasis pelayanan
4.
Kurangnya
reward bagi guru yang mampu berpikir dan bertindak kreatif
5.
Pemahaman
birokrasi terkait prinsip pendidikan moderen yang menempatkan penguatan negatif
sebagai tindakan utama untuk menimbulkan efek jera untuk membangun perubahan
bukan penguatan positif yang mengisnpirasi sehingga merangsang perubahan.
Membandingkan antara manfaat yang akan diperoleh dengan fakta kekurangan di
atas tidak serta merta menjadikan guru sebgai pekerja profesional harus
berkecil hati. Hambatan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 hendaknya disikapi
dengan menciptakan trobosan. Guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran tematik Kurikulum 2013 yang harus memiliki pola pikir deduktif dan
induktif dalam waktu bersamaan hendaknya juga mengembangkan kretifitas untuk
mencipta dan berkolaborasi dengan menggunakan berbagai metode dan teknik
pembelajaran.
Berdasarkan hal itu penulis melaksanakan pembelajaran dengan mengakomodasi
berbagai metode dan teknik pembelajaran dalam kerangka pendekatan sainstifik.
Salah satu penerapan pembelajaran yang diterapkan penulis adalah Pembelajaran Sainstifik Dengan Teknik Simulasi Bermain dan Menyanyi
dan simulasi yang penulis selenggarakan pada siswa Kelas V Semester II Tema 7
(Peristiwa dalam Kehidupan) Sub Tema 2 (Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan) Pembelajaran 1.
Adapun tujuan dari penulisan laporan Karya Teknologi Tepat Guna berupa
Pengembangan Metode Pembelajaran ini
adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
kemampuan penulis dalam menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan sainstifik
2.
Meningkatkan
kemampuan penulis dalam melaporkan kegiatan karya teknologi tepat guna berupa
pengembangan metode pembelajaran secara terstruktur dan sistematis
Melihat dua tujuan seperti dirumuskan di atas, maka berikut adalah manfaat
dari pembuatan laporan pembuatan dan pemanfaatan video pembelajaran tersebut
adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
pemahaman penulis tentang tahapan-tahapan penyusunan laporan pengembangan diri berupa
Karya Teknologi Tepat Guna berupa Pengembangan Metode Pembelajaran
2.
Memberikan
dorongan pada penulis untuk berkarya secara berkelanjutan
3.
Memberikan
dampak pada meningkatnya kreatifitas guru
BAB II
PROFIL VIDEO PEMBELAJARAN
Adapun alat
dan bahan yang digunakan dalam pembuatan video pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1.
Kamera
video merek Sony yang merupakan inventaris SDN 5 Karangasem, dimana waktu itu
penulis adalah guru di tempat tersebut.
2.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, sebagai skenario pembelajaran untuk memandu guru
dalam pelaksanaan pembelajarna tersebut
3.
Koordinasi
dengan kepala Sekolah, Guru teman sejawat dan Kameramen untuk mematangkan
kegiatan
Perencanaan pembuatan video
tersebut meliputi beberapa bagian utama adalah :
1.
Kegiatan
Awal ( 5 Menit )
a.
Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
b.
Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin
oleh salah seorang siswa.
c. Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran
d. Guru menanyangkan gambar tentang sebuah peristiwa sebagai
apersepi.
e. Guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari yaitu
tentang Peristiwa Kebangsaan Seputar ProklamasiKemerdekaan
2.
Kegiatan
Inti ( 25 Menit)
a.
Guru membuka pelajaran dengan menunjukkan gambar
pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI
b. Guru
mengajak siswa mengamati gambar kemudian siswa diminta memberikan penjelasan
tentang gambar tersebut (Mengamati)
c. Guru
memberi kesempatan siswa untuk bertanya jawab tentang teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (Menanya)
d. Siswa
dan guru berdiskusi tentang keterlibatan tokoh-tokoh dalan pembacaan Naskah
Proklamasi. (Menalar)
e. Guru
memberikan lagu yang isinya tentang
tokoh-tokoh proklamasi
f. Siswa
diajak untuk menyanyi dan simulasikan lagu tersebut (Mencoba)
g. Siswa
diarahkan untuk duduk secara berkelompok kemudian mengamati teks tentang
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI dan mendiskusikan LKS yang telah diberikan.
(Mengamati)
h. Siswa
mensimulasikan peristiwa proklamasi
i. Siswa mempresentasikan hasil
masing-masing kelompok.(Mengkomunikasikan)
j. Siswa
diajak bermain tebak gambar (Mencoba)
k. Guru
mengajak siswa mengulang lagu yang
isinya tentang tokoh-tokoh Proklamasi untuk menguatkan ingatan siswa tentang
materi yang telah dipelajari.
l. Siswa
mendiskusikan tentang tempo dari lagu yang dinyanyikan
m. Siswa
bersama kelompoknya mengerjakan LKS tentang lagu lagu yang bertempo
lambat,sedang,dan cepat. (Mencoba)
n. Mempresentasikan
hasil masing-masing kelompok. .(Mengkomunikasikan)
3.
Kegiatan
Akhir ( 15 Menit) Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran
yang telah berlangsung:
a.
Apa saja yang telah dipelajari dari
kegiatan hari ini?
b. Siswa
bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini.
c. Bertanya
jawab tentang materi yang telah dipelajari
d. Guru
menyampaikan tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya tentang
Peristiwa Penting dalam Pembentukan NKRI
e.
Melakukan
penilaian pembelajaran
f.
Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
Berikut
adalah langkah-langkah pembuatan video pembelajaran :
1.
Persiapan
a.
Kegiatan
persiapan pengambilan gambar video diawali dengan pembuata Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
b.
Koordinasi
dengan Kepala Sekolah dalam rangka permintaan bantuan seorang teman untuk
mengambil gambar
c.
Koordinasi
dengan teman sejawat yang akan melakukan penggambilan gambar melalui telaah RPP
yang telah disusun sebelumnya
2.
Pelaksanaan
Pengambilan Gambar
a.
Petugas
kameramen memastikan baterai kamera telah diisi penuh, memori kamera telah
terpasang dengan baik pada slotnya, tutup depan kamera telah terbuka, dan
fungsi blit sebagai penerangan bantuan telah di periksa.
b.
Petugas
kameramen memastikn sudut pengambilan gambar, proses zooming, dan pergerakan
kamera agar sesuai dengan yang diinginkan dalam RPP
c.
Pengambilan
gambar dimulai sesuai dengan teknik-teknik pengambilan gambar yang disesuaikan
dengan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP
d.
Memastikan
seluruh proses pembelajaran terekam dalam kamera
e.
Memastikan
semua rekaman telah tersimpan pada file kamera
3.
Editing
a.
Setelah
pengambilan gambar selesai kameramen bekerjasama denan guru memindahkan file ke
komputer dan melakukan pengeditan dengan memotong bagian bagian yang tidak
diperlukan atau bagian yang kualitas gambarnya jelek, dengan menggunakan
program Adobe Visual Editor
b.
Menyambung
setiap frame-frame gambar dan membandingkannya dengan RPP sehingga menjadi
rangkaian gambar yang baik tanpa mengurangi alur pembelajaran secara utuh
c.
Menambahkan
musik pada beberapa bagian video untuk mengurangi efek pergantian audio pada
saat pergantian frame
d.
Mengatur
volume video disesuaikan dengan fokus kegiatan yang diinginkan dalam RPP
sehingga pada bagian tertentu volume suara musik dan pembelajaran
dikombinasikan sehingga tidak membosankan penonton
4.
Layout
a.
Rangkaian
video yang telah tertataapik kemudian ditata dengan menambahkan unsur gambar
pembuka yang memuat identitas video
b.
Pada
setiap bagian gambar dan frame tertentu ditambahkan keterangan (Substitle) untuk memberi informasi
tertulis tentang adegan apa yang sedang dilaksanakan pada kegiatan pembelajarn
tersebut
c.
Menambahkan
gambar atau efek transisi untuk
mengurangi efek perbedaan gambar dari frame satu ke frame berikutnya
d.
Menambahkan
gambar atau efek penutup ketika video pembelajaran selesai
e.
Menambahkan
frame kredit yang memberi informasi tentang personil yang terlibat dalam
pembuatan video tersebut.
5.
Reveiw
a.
Kegiatan
review dilakukan untuk meninjau kesluruhan proses pengambilan gambar, editing
dan layout bersama dengan teman sejawat untuk mengetahui kekurangan-kekurangan
video sehingga dapat diedit untuk disempurnakan
b.
Video
ditayangkan di hadapan Kepala Sekolah dan guru lainnya untuk mendapat tanggapan
berupa saran dan masukan, sehingga dapat disempurnakan kembali.
Beberapa
manfaat pembuatan video pembelajaran ini adalah :
1.
Meningkatkan
kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif ala
Kurikulum 2013
2.
Meningkatkan
kemampuan guru dalam membuat video pembelajaran dan kegiatan lain yang terkait
dengan pembuatan video
3.
Meningkatkan
kepekaan guru dalam upaya menerjemakan konspe pembelajaran yang enerapkan
Kurikulum 2013
4.
Memperkaya
wawasan guru dalam penerapan berbagai strategi pembelajaran inovaif
5.
Meningkatkan
penguatan perilaku guru untuk berinovasi paa kegiatan pembelajaran lainnnya di
waktu berikutnya.
Selama
proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran maupun pengambilan gambar
terdapat beberapa kendala yang dihadapi antara lain :
1.
Proses
koordinasi yang lama karena tingkat
kesibukan beberapa personil yang diharapkan mampu membantu proses pembuatan
video pembelajaran ini.
2.
Keterbatasan
kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran yang direkam sehingga
terdapat langkah-langkah keraguan dan kecanggungan
3.
Keterbatasan
kemampuan kameramen dalam teknik pengambilan gakbar yang baik
4.
Keterbatasan
kemampuan alat/kamera dan pendukungnya sehingga terdapat kelemahan dalam
kualitas gambar
5.
Keterbatasan
kemampuan gur, kameramen dan teman sejawat dalam editing dan layout video
Adapun tim penyusun yang
terlibat dalam pembuatan video ini adalah sebagai berikut :
1.
Pembina
(Kepala Sekolah)
I Ketut Sara Atmaka, S.Pd
2.
Ketua
Pelaksana (Guru yang melaksanakan pembelajaran)
Ni Luh Putu Tirtawati, S.Pd
3.
Kameramen
I Nengah Widiartha
4.
Guru
teman sejawat
Ni Nengah Wartini,S.Pd SD
5.
Editor
Md Ayu Citra Widiastuti,S.Pd
Pendanaan
kegiatan ini murni swadaya dari Ketua Pelaksana Pembelajaran.
Setelah video pembelajaran
selesai dibuat selanjutnya adalah tahapan pemanfaatan. Berikut adalah program
pemanfaatan video pembelajaran seperti tabel di bawah ini :
No
|
Uraian Kegiatan
|
Tahun
|
||
2018
|
2019
|
2020
|
||
1
|
Lomba Guru Berprestasi Tk
Kabupaten Jenjang SD
|
X
|
||
2
|
Pengimbasan tingkat sekola
|
X
|
||
3
|
Pengimbasan tingkat gugus
|
X
|
Kekurangan
kelebihan pemanfatan video pembelajaran tersebut penulis sertakan dari beberapa
pakar pendidikan di Kabupaten Karangasem yang kebetulan terlibat dalam kegiatan
tersebut :
1.
Kepala
UPT Disdikpora Kecamatan Karangsem
2.
Pengawas
TK/SD Gugus I Kecamatan Karangasem
3.
Kepala
SD Negeri 5 Karangasem
4.
Rekan
Sejawat
Selama pemanfaatan ditemukan
beberapa kendala saat digunakan
berdasarkan aspek :
1.
Aspek
Teknis
a.
Kemampuan
penulis dalam masalah editing sehingga meminta tolong teman untuk berperan
sebagai editor
b.
Kurangnya
koordinasi sehingga beberapa rekan sejawat tidak mengerti tentang alur video
c.
Dalam
pengambilan gambar penulis dan siswa agak gugup
2.
Aspek
Filosofis
a.
Ketidak
percayaan rekan sejawat tentang kegiatan bes praktis sehingga menimbulkan
beberapa kesan skeptis
b.
Rasa
sekeptis juga awalnya ditunjukkan kepala sekolah yang akhirnya mengerti bahwa
pembuatan video ini adalah sebagai bagian dari kegiatan meningkatkan hasil
belajar siswa
c.
Tekanan
dari pengawas yang terkesan mengatur menyebabkan penulis sempat kehilangan
kepercayaan diri
Beberapa pemanfaat video pembelajaran ini
adalah :
1.
Juri
pada kegiatan lomba guru berprestasi tingkat kabupaten
2.
Teman
sejawat i SD Negeri 5 Karangasem
3.
Teman
sejawat di Gugus I dan Kecamatan Karangasem
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Melalui proses perencanaan pembuatan video
pembelajaran hingga bagaimana memanfaatkan video tersebut bagi kepentingan diri
dan berbagi untuk kepentingan orang lain telah mendatangkan manfaat yang sangat
besar baik bagi diri guru sebagai pembuat video dan orang lain yang terlibat
dalam pembuatan atau pemanfaat. Keberhasilan pembuatan video ini dicapai ketika
berbagai pengakuan dan tanggapan dari pihak teman kolega dalam pembuatan video,
juri lomba maupun teman sejawat yang sangat mengapresiasi guru sebagai pembuat.
Walaupun tidak mendapatkan reward baik dalam hal finansial maupun pengakuan
resmi berupa sertifikat tetapi dari dalam hati guru sebagai pembuat karya ini
adalah sangat membanggakan.
Sebagai saran dari guru sebagai pembuat video
sangat mengharapkan bahwa video ini dapat menjadi pilihan acuan bagi pembuatan
video oleh pihak lain maupun pemanfaat sehingga dapat berguna secara luas dalam
dunia pendidikan. Sehubungan dengan kepentingan pembuat video dalam rangka
pengambangan dan peningkatan karir, maka video pembelajaran ini dapat menjadi
sarana mengembangkan diri bagi guru dan dapat dipakai sebagai sarana pendukung
dalam kenaikan pangkat guru sebagai pembuat .
RUJUKAN
Dirjentendik, 2016. Pedoman
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Pembelajar. Jakarta ;Kemendikbud
Maryanto, dkk, 2014. Benda-benda di
Lingkungan Sekotar. Buku Guru .Tematik
Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta :Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
Maryanto, dkk, 2014. Benda-benda di
Lingkungan Sekotar. Buku Siswa .Tematik
Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta :Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
Asmara, Anjar Purba, 2015. Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual tentang Pembuatan Koloid. Aceh :
Fakultas Seni dan Teknologi UAIN
Langganan:
Postingan (Atom)